Archive for 01/19/15
Misteri Teror Sungai Kapuas 3
"Teria .." seru mamaku lembut, "Jangan katakan hal hal itu sebelum kamu mengetahui yang sebenarnya .."
Aku menaikan alis, "Ja..jadi mama tahu? ka..kalau kak Rumiya, masih hidup?!"
Mama menghela nafas, lalu kembali pada ucapan nya. "Sebenarnya Teria, .. "
Aku menaikan alis, "Ja..jadi mama tahu? ka..kalau kak Rumiya, masih hidup?!"
Mama menghela nafas, lalu kembali pada ucapan nya. "Sebenarnya Teria, .. "
kalimat mama terucap karena tiba tiba terdengar dering telpon rumah yang ada di atas meja kecil di samping sofa di ruang tamu.
"Maaf ya, mama angkat telpon dulu..."ujar mama sambil menggangkat gagang telpon. Aku mengganguk kesal, siapa sih yang menelpon? menggangu saja .. padahal aku sudah menunggu ucapan mama.
Kulihat, mama yang sedang menjawab telpon. Semburit wajahnya berubah serius. Kepalanya tak lepas dari menggeleng geleng mendengar orang yang berbicara di telpon.
"Oh, oke .. saya akan kesana secepatnya!"seru mama kepada sang penelpon, lalu ia berjalan dengan terburu buru menggambil beberapa bungkus abon ke tas selempangnya.
"Ma... ada apa, mengapa mama terburu buru?" tanyaku berusaha mengikuti gerak mama yang bolak balik mengambil barang. Namun aku terhenti saat mama memasuki kamar tidur nya dan mengambil beberapa bajunya di lemari dengan terburu buru kedalam tas selempangnya.
"Maaf Teria sayang, mama harus pergi cepat ya. Ini masalah penting .. oke? Teria jaga rumah baik baik ya.. jangan memercayai orang yang menggangap teman mama .." seru mama panjang lebar. Ia keluar dari kamar dan mengambil kunci mobil.
Lalu mama membuka pintu keluar, namun aku mencegat tangannya.
"Ma... mama mau kemana?" tanyaku binggung sekaligus khawatir, untuk apa mama membawa pakaian dan beberapa bungkus abon?
"Ma... mama mau kemana?" tanyaku binggung sekaligus khawatir, untuk apa mama membawa pakaian dan beberapa bungkus abon?
Mama tersenyum, lalu menyempatkan diri untuk mengelus elus rambutku. "Maaf ya Teria sayang. Mama harus pergi beberapa hari lagi mama akan balik ya.."
Lalu mama membuka pintu mobil yang sudah berada di luar pagar dan pergi. Aku tidak dapat mencegat mama untuk pergi.
Mobil mama pun melaju .. ini baru pertama kali mama tidak memberi tahu kemana ia pergi .. Aku masih binggung dengan prilaku mama .
-skip-
-skip-
Hoaamm.. aku terbangun ku lihat sekeliling kamarku. Jam menunjuk 6 sore. Huaa aku ketiduran.
Lalu aku keluar kamar, kulihat papa berdiri sambil memegangi keningnya yang berkerut.
"Hei Teria" seru papa ku serius.
"Um.. apa pa?" tanyaku
"Dimana mama?" tanyanya serius.
"Aku tidak tahu" jawabku jujur.
Papa menatap tajam mataku, "benarkah?" ujarnya lambat dan serius.
Aku menelan ludah, mengapa apapa sangat garang? aku mengganguk kepadanya, papa pun mengambil jas yang di gantung di belakang pintu dan mengambil kunci motor.
" Papa mau kemana??" tanyaku binggung
" Papa mau kemana??" tanyaku binggung
"Papa pergi dulu!" ujarnya sambil menjalankan motor.
Sekarang, aku tinggal sendirian di rumah. Sebenarnya siapa sih ? Dimana? dan mengapa mereka keluar???
Tiba" terpikir mama di benakku. Bagaimana kabarnya? dia lagi apa?
Lalu mengapa papa garang denganku??
Aku menangis, lalu memandang keluar,aku ingin menenangkan diriku dengan duduk di pinggir sungai Kapuas. Mungkin ini akan membuat otakku tenang . tapi mengapa aku malah menggingat kakak ku?
Apa yang sebenarnya terjadi ??
.
To Be Continued ...