Dia .. Yang selalu duduk di pojokan kelas, pendiam, berambut kusut, kulitnya hitam dan kasar, dan kurus. Namanya Dhailo
Teman sekelasku selalu mengejeknya, ada lagi dia cacat pada kaki. Wajahnya pun bercoreng kecil, dia seperti anak yang tidak diurus.
"Hei, apa yang lebih jorok dari kotoran babi?!!" seru Rume keras keras saat dikelas, saat dimana guru keruang guru.
"Tentu sajaa ~ Dhaiiloo !!" seru serempak murid murid kelasku.
Dhailo menunduk malu, rambut kusut dan cokelat nya bergoyang pelan, wajahnya terlihat sayu, kulitnya kasar bersisik.
Antara tidak tega dan jijik terhadapnya, ya begitulah menurutku. Namun, hati kecilku tidak terima bila Dhailo selalu menjadi sasaran ejekan dikelas, dia begitu tidak berdaya dan lemah.
Dan suatu hari saat istirahat, Roi, anak ternakal di kelas .. bahkan didunia menurutku itu .. ia menumpahkan tepung ke Dhailo, wajah Dhailo menjadi putih, dan dia terbersin bersin.
"hahaha... nah Dhailo, jadi kau mandi kan? Jadi ingat ya mandi 3x sehari ! jangan 3x seminggu!" ledek Roi terkekeh kekeh.
Dhailo tertuduk, matanya basah. Ia terlalu lemah untuk membalas. Aku mendekati Dhailo sambil merangkul bahu nya, ia terkejut.
"Dhailo .. jangan hiraukan Roi ya? Yuk sini aku bersihkan baju mu dengan lap kering" hiburku sambil mengeluarkan tisu kering *bukan lap:v *
"Te...terima kasih ya Gina .." ia tersenyum, inilah senyuman pertama kali yang kulihat dari wajahnya. Senyuman yang tulus, bukan senyum kecut.
"Iya sama sama Dhailo. Aku mengerti kondisi mu .." jawabku ramah, Dhailo tersenyum haru. Tak henti henti nya dia mengucapkan terima kasih kepadaku.
Tiba2 datang segerombol geng anak laki laki yang suka mengejek Dhailo, "Heii Gina. Kau mau ya berteman dengan si bau, ceking, cacat itu?" ejek Roi, ketua geng tsb.
"Heii!! Jangan hina dia!!" seruku kesal, "Kalian tidak punya hati, huh"
Mereka segeng tertawa bersama terbahak bahak. Aku diam, lebih tepatnya tersinggung. Dhailo di sampingku, menunduk.
"Hm .. Dhailo, kita jajan aja yuk .." aku berusaha menjauhkan Dhailo dari segerombolan geng anak lelaki jahat itu.
:D:D:DD::D:D:D:D:D:D
Sore nya,, aku buka Facebook. Kulihat Dhailo on.
Gina Merdina : Haii Dhailo
Dhailano Finson : Haii juga smile emoticon
Gina Merdina (me) : Wahh seneng banget nih, ada apa?
Dhailo : Ada kamu
Aku tertawa membaca gombalan Dhailo.
me : Bisa aja kamu Dhai..
Dhailo : Aku jujur kok, aku senang ada kamu. Terima kasih ya sudah mau menjadi temanku grin emoticon
me : oke sama2,
Dhailo : wink emoticon
me : wink emoticon
Dhailo : Hoam ... aku ngantuk nih Gina. Aku tidur dlu ya , bye .. muach >3< heart emoticon
me : ( tidak ada jawaban )
Dhailo : Mengapa kmu tidak jawab Gina?
me : (masih shock)
Dhailo : Gina?
me :
Dhailo : Gina,, oh... ehm.. baiklah, maafkan aku .. aku tidur dlu ya smile emoticonKamu teman terbaikku sepanjang aku hidup ..
Aku membaca jawaban Dhailo, :') Terharu juga ... :')
Keesokan harinyaa....
Di sekolah, aku binggung .. Dhailo tidak masuk, tidak ada alasan tepatnya.
Lalu saaat pulang sekolah, bu guru memberi tahu bahwa Dhailo meninggal karena baru terdeteksi tumor yang membuatnya cacat.
DEG ..
Aku ... Ahh, Tidak Mungkin !!
Saat pulang sekolah, segera ku buka Facebook. Dhailo On??!!
Dengan berani berani aku membuka Facebook .
me : Um... Dhailo?
D : Oh, ya?
DEG... Dhailo menjawab>>> tapi katanya Dhailo meninggal??
me : Dhailo .. ini kamu?
D : Ya ini aku Gina smile emoticon
Hatiku berdebar kencang, Dhailo kah ini? Oke aku akan mengujinya,
me : Dhailo, ingatkah suatu kata spesial yang kuucapkan saat pelajaran MTK kemarin? kau sudah berjanji kan tidak bilang siapa siapa?
D : Tentu aku ingat Gina. Dan aku sudah berjanji tidak bilang siapa pun.
Dengan hati berdebar, aku mengetik lagi.
Me : Baiklah coba sebutkan disini ..
Aku berdebar debar menunggu jawaban Dhailo. Jika jawabannya benar, itulah dia ..
-
D : Baiklah, yang kau sebutkan : Aku tidak keberatan menjadi sahabatmu, bahkan sampai dewasa, jika kita dewasa, kita akan bertemu lagi oke?
Dan itu benar, aku pernah mengatakan itu padanya.
me : en.... Dhailo, kamu sudah meninggal?
D : Ya
me : Kalau sudah meninggal, ini siapa?
Suasana hening ... Jawaban lama .. apakah ini peng hack fb Dhailo? Tapi .. mengapa dia tau kata2 rahasia dari ku? Hatiku berdebar.
D : Aku Dhailo .. dan aku ingin kamu tidak bersedih atas kepergianku, .. aku menjawab ini dengan setulus hatiku. Walau jazad ku sudah di peti, dibungkus dengan kain kafan. Walau hatiku sudah membusuk, walau darahku tidak mengalir lagi, walau badanku sudah kaku.. walau ... aku sudah tiada, namun .. kau selalu di hatiku Gina .. Kau selalu ada di pikiranku, kau .. adalah teman terbaikku Gina. Kurasa kemarin adalah terakhir kalinya kita bertemu langsung ya Gina?
me : ( shock ) jadi ... kamu itu siapaa sihh??
Aku mengetik dengan sepenuh hati, air mata bercucuran turun. Menunggu jawaban. Namun jawaban tak kunjung tiba, bahkan FB Dhailo off seketika, detik inilah dimana terakhir kalinya aku melihat tombol hijau di inbox Dhailo menyala . Dan tentu saja aku tidak akan bisa lagi melihat warna hijau menyala di inbox Dhailo ..
Baiklah Dhailo .. pergilah ke alam sana .. Aku percaya kau bahagia disana .. kau tidak cacat lagi .. kau bisa berlari Dhailo .. Lari lah .. larilah dengan gembira, dan tunggu aku yang akan menyusul di kemudian hari.
Dhailo .. aku percaya, dikala hujan berhenti turun .. muncul pelangi yang indah .. aku percaya itu seperti senyuman mu yang tulus di mataku.
Dhailo , kita berkomunikasi yuk lewat mimpi .. walau aku tau apa yang aku mimpikan bukan wujud aslimu . Hm .. tapi bahagia lah disana selamanya, kau tidak akan di ejek lagi, kau bebas sekarang. Tidak ada lagi yang melemparimu dengan tepung dan mengejek mu bau.
Baiklah Dhailo. Aku tau kau pasi menyuruhku berhenti menangis.
Ingat, kita baru satu hari bersahabat kan?
Ya.. namun satu hari itu pasti penuh arti ya Dhailo, kan kan ?
Aku pun menutup mataku, aku tertidur ..
"Gina Gina !" Seseorang memanggilku dari belakang, aku melihat ke belakang. Sesosok lelaki dengan wajah bersinar putih dan tinggi.
"Kau siapa?" Tanyaku binggung.
"Kau tidak ingat? Aku ... aku Dhailo !!" seru anak lelaki itu. Aku terkejut, dia... dia sangat perfect .. lebih tinggi dariku. Rambutnya tertata rapi.
Aku langsung memeluknya, "Dhailo, jadi ini wujud aslimu yang sebenarnya.. kau, menggangumkan Dhailo .."
"Iya jika aku tidak cacat, beginilah aku .." Dhailo tertawa dihiasi senyuman menawannya. Aku terpesona .. menahan air mata.
"Baiklah selamat tinggal .."
"Apa??? Kita baru bertemu !!" sahutku kaget.
"Maaf Gina.. aku harus pergi, selamat tinggal .. Aku lega kau telah rela atas kepergianku. Kini aku bisa pergi dengan tenang"
Aku diitinggal sendirian olehnya, aku menangis .. Baiklah .. pergilah Dhailo, hiduplah bahagia selalu.
Lalu aku membuka mata o_o ya .. aku bermimpi .
Lalu aku tersenyum sendiri, kini aku tidak sendirian. Ada Dhailo diatas sana, pasti dia sedang tersenyum kepadaku .
Ooohh Dhailo .. smile emoticon Tunggu lah aku disana ~
Tamat ~~