Hatsune Miku

Archive for 01/16/15

Shunned ~ Cerpen

Dia .. Yang selalu duduk di pojokan kelas, pendiam, berambut kusut, kulitnya hitam dan kasar, dan kurus. Namanya Dhailo
Teman sekelasku selalu mengejeknya, ada lagi dia cacat pada kaki. Wajahnya pun bercoreng kecil, dia seperti anak yang tidak diurus.
"Hei, apa yang lebih jorok dari kotoran babi?!!" seru Rume keras keras saat dikelas, saat dimana guru keruang guru.
"Tentu sajaa ~ Dhaiiloo !!" seru serempak murid murid kelasku.
Dhailo menunduk malu, rambut kusut dan cokelat nya bergoyang pelan, wajahnya terlihat sayu, kulitnya kasar bersisik.
Antara tidak tega dan jijik terhadapnya, ya begitulah menurutku. Namun, hati kecilku tidak terima bila Dhailo selalu menjadi sasaran ejekan dikelas, dia begitu tidak berdaya dan lemah.
Dan suatu hari saat istirahat, Roi, anak ternakal di kelas .. bahkan didunia menurutku itu .. ia menumpahkan tepung ke Dhailo, wajah Dhailo menjadi putih, dan dia terbersin bersin.
"hahaha... nah Dhailo, jadi kau mandi kan? Jadi ingat ya mandi 3x sehari ! jangan 3x seminggu!" ledek Roi terkekeh kekeh.
Dhailo tertuduk, matanya basah. Ia terlalu lemah untuk membalas. Aku mendekati Dhailo sambil merangkul bahu nya, ia terkejut.
"Dhailo .. jangan hiraukan Roi ya? Yuk sini aku bersihkan baju mu dengan lap kering" hiburku sambil mengeluarkan tisu kering *bukan lap:v *
"Te...terima kasih ya Gina .." ia tersenyum, inilah senyuman pertama kali yang kulihat dari wajahnya. Senyuman yang tulus, bukan senyum kecut.
"Iya sama sama Dhailo. Aku mengerti kondisi mu .." jawabku ramah, Dhailo tersenyum haru. Tak henti henti nya dia mengucapkan terima kasih kepadaku.
Tiba2 datang segerombol geng anak laki laki yang suka mengejek Dhailo, "Heii Gina. Kau mau ya berteman dengan si bau, ceking, cacat itu?" ejek Roi, ketua geng tsb.
"Heii!! Jangan hina dia!!" seruku kesal, "Kalian tidak punya hati, huh"
Mereka segeng tertawa bersama terbahak bahak. Aku diam, lebih tepatnya tersinggung. Dhailo di sampingku, menunduk.
"Hm .. Dhailo, kita jajan aja yuk .." aku berusaha menjauhkan Dhailo dari segerombolan geng anak lelaki jahat itu.
:D:D:DD::D:D:D:D:D:D
Sore nya,, aku buka Facebook. Kulihat Dhailo on.
Gina Merdina : Haii Dhailo
Dhailano Finson : Haii juga smile emoticon
Gina Merdina (me) : Wahh seneng banget nih, ada apa?
Dhailo : Ada kamu
Aku tertawa membaca gombalan Dhailo.
me : Bisa aja kamu Dhai..
Dhailo : Aku jujur kok, aku senang ada kamu. Terima kasih ya sudah mau menjadi temanku grin emoticon
me : oke sama2,
Dhailo : wink emoticon
me : wink emoticon
Dhailo : Hoam ... aku ngantuk nih Gina. Aku tidur dlu ya , bye .. muach >3< heart emoticon
me : ( tidak ada jawaban )
Dhailo : Mengapa kmu tidak jawab Gina?
me : (masih shock)
Dhailo : Gina?
me :
Dhailo : Gina,, oh... ehm.. baiklah, maafkan aku .. aku tidur dlu ya smile emoticonKamu teman terbaikku sepanjang aku hidup ..
Aku membaca jawaban Dhailo, :') Terharu juga ... :')
Keesokan harinyaa....
Di sekolah, aku binggung .. Dhailo tidak masuk, tidak ada alasan tepatnya.
Lalu saaat pulang sekolah, bu guru memberi tahu bahwa Dhailo meninggal karena baru terdeteksi tumor yang membuatnya cacat.
DEG ..
Aku ... Ahh, Tidak Mungkin !!
Saat pulang sekolah, segera ku buka Facebook. Dhailo On??!!
Dengan berani berani aku membuka Facebook .
me : Um... Dhailo?
D : Oh, ya?
DEG... Dhailo menjawab>>> tapi katanya Dhailo meninggal??
me : Dhailo .. ini kamu?
D : Ya ini aku Gina smile emoticon
Hatiku berdebar kencang, Dhailo kah ini? Oke aku akan mengujinya,
me : Dhailo, ingatkah suatu kata spesial yang kuucapkan saat pelajaran MTK kemarin? kau sudah berjanji kan tidak bilang siapa siapa?
D : Tentu aku ingat Gina. Dan aku sudah berjanji tidak bilang siapa pun.
Dengan hati berdebar, aku mengetik lagi.
Me : Baiklah coba sebutkan disini ..
Aku berdebar debar menunggu jawaban Dhailo. Jika jawabannya benar, itulah dia ..
-
D : Baiklah, yang kau sebutkan : Aku tidak keberatan menjadi sahabatmu, bahkan sampai dewasa, jika kita dewasa, kita akan bertemu lagi oke?
Dan itu benar, aku pernah mengatakan itu padanya.
me : en.... Dhailo, kamu sudah meninggal?
D : Ya
me : Kalau sudah meninggal, ini siapa?
Suasana hening ... Jawaban lama .. apakah ini peng hack fb Dhailo? Tapi .. mengapa dia tau kata2 rahasia dari ku? Hatiku berdebar.
D : Aku Dhailo .. dan aku ingin kamu tidak bersedih atas kepergianku, .. aku menjawab ini dengan setulus hatiku. Walau jazad ku sudah di peti, dibungkus dengan kain kafan. Walau hatiku sudah membusuk, walau darahku tidak mengalir lagi, walau badanku sudah kaku.. walau ... aku sudah tiada, namun .. kau selalu di hatiku Gina .. Kau selalu ada di pikiranku, kau .. adalah teman terbaikku Gina. Kurasa kemarin adalah terakhir kalinya kita bertemu langsung ya Gina?
me : ( shock ) jadi ... kamu itu siapaa sihh?? 
Aku mengetik dengan sepenuh hati, air mata bercucuran turun. Menunggu jawaban. Namun jawaban tak kunjung tiba, bahkan FB Dhailo off seketika, detik inilah dimana terakhir kalinya aku melihat tombol hijau di inbox Dhailo menyala . Dan tentu saja aku tidak akan bisa lagi melihat warna hijau menyala di inbox Dhailo ..
Baiklah Dhailo .. pergilah ke alam sana .. Aku percaya kau bahagia disana .. kau tidak cacat lagi .. kau bisa berlari Dhailo .. Lari lah .. larilah dengan gembira, dan tunggu aku yang akan menyusul di kemudian hari.
Dhailo .. aku percaya, dikala hujan berhenti turun .. muncul pelangi yang indah .. aku percaya itu seperti senyuman mu yang tulus di mataku.
Dhailo , kita berkomunikasi yuk lewat mimpi .. walau aku tau apa yang aku mimpikan bukan wujud aslimu . Hm .. tapi bahagia lah disana selamanya, kau tidak akan di ejek lagi, kau bebas sekarang. Tidak ada lagi yang melemparimu dengan tepung dan mengejek mu bau.
Baiklah Dhailo. Aku tau kau pasi menyuruhku berhenti menangis.
Ingat, kita baru satu hari bersahabat kan?
Ya.. namun satu hari itu pasti penuh arti ya Dhailo, kan kan ?
Aku pun menutup mataku, aku tertidur ..
"Gina Gina !" Seseorang memanggilku dari belakang, aku melihat ke belakang. Sesosok lelaki dengan wajah bersinar putih dan tinggi.
"Kau siapa?" Tanyaku binggung.
"Kau tidak ingat? Aku ... aku Dhailo !!" seru anak lelaki itu. Aku terkejut, dia... dia sangat perfect .. lebih tinggi dariku. Rambutnya tertata rapi.
Aku langsung memeluknya, "Dhailo, jadi ini wujud aslimu yang sebenarnya.. kau, menggangumkan Dhailo .."
"Iya jika aku tidak cacat, beginilah aku .." Dhailo tertawa dihiasi senyuman menawannya. Aku terpesona .. menahan air mata.
"Baiklah selamat tinggal .."
"Apa??? Kita baru bertemu !!" sahutku kaget.
"Maaf Gina.. aku harus pergi, selamat tinggal .. Aku lega kau telah rela atas kepergianku. Kini aku bisa pergi dengan tenang"
Aku diitinggal sendirian olehnya, aku menangis .. Baiklah .. pergilah Dhailo, hiduplah bahagia selalu.


Lalu aku membuka mata o_o ya .. aku bermimpi .
Lalu aku tersenyum sendiri, kini aku tidak sendirian. Ada Dhailo diatas sana, pasti dia sedang tersenyum kepadaku .
Ooohh Dhailo .. smile emoticon Tunggu lah aku disana ~
Tamat ~~

Misteri Teror Sungai Kapuas ~ 2

------------
Rasa penasaran
Tidak dapat hilang dengan jawaban
Jika kau tidak melakukannya
----------
Sepulang sekolah, aku berjalan mengamati jalan setapak di ujung sungai kapuas hulu, tiba tiba timbul rasa takut akan terror itu. Namun aku tidak melakukan kesalahan fatal, untuk apa takut? begitu pikirku menenangkan diri.
Tiba tiba di depanku orang beramai ramai melihat sesuatu ke sungai. Dan rupanya ditemukan sesosok jenazah mengapung di permukaan air sungai yang coklat itu. Wajahnya terlihat sempurna dan kulitnya masih mulus. Rambutnya tergerai dan terlihat mulutnya seperti mayun.
Tunggu ... apakah dia jazad kak Rumiya ?!!
Aku mendesak dari celah celah kecil orang orang, agar dapat melihat lebih jelas. Lalu seorang nelayan menangkap jazad tersebut dan di letakannya di tanah agar orang orang dapat melihat.
Pak RT yang akrab di panggil pak Rusdi, melihat jazad tersebut, lalu mengumumkan.
"Lihatlah wajahnya! Terlihat jelas ia adalah ..... Rum...."
Hatiku berdegup kencang mendengar pengumuman pak Rusdi.
"Dia adalah .. Rumdai, salah satu anak perempuan yang terhanyut di sungai kapuas ini ... dan ini untuk pertama kali nya salah satu jazad mengapung di sungai kembali .. namun dalam keadaan meninggal" Pak Rusdi menggumumkan. "Bagi yang mengenal atau keluarga Rumdai, harap ke kantor RT sore ini "
Orang orang pun bubar, namun aku masih berdiri menatap jazad itu. Kulitnya masih mulus, padahal ini jazad yang sudah setahun tidak di temukan. Wajahnya masih sempurna ...
"Pak Rusdi, mengapa jazad ini begitu sempurna? Tidak ada lecet sekalipun .. "Aku yang masih haus pertanyaan, bertanya tepat di samping pak Rusdi yang sedang menelpon seseorang.
Pak Rusdi memandangku, tangannya memegang Handphone yang ditempelkan di telinga, "Maaf ya Teria. Bapak masih sibuk. Kamu pulang dulu saja ya..."
Aku mengganguk, walau terasa kecewa di hati. Aku mengerti, pak Rusdi sibuk.
Sesampai di rumah, kulihat foto keluarga di dinding ruang tamu. Foto itu sudah berusia 3 tahun, di foto aku berdiri di tengah mama dan papa. Sedangkan kak Rumiyan berada di samping papa, ia mengenakan kaus putih dengan rok abu abu.
Sebenarnya, apa sih teror itu? Siapa yang pertama kali mengetahui teror itu? Siapa yang perlu kutanyai? mama? atau papa? Dan dari mana asal dan penyebab teror itu? Apa itu kutukan?
Mama melihatku termenung menatapi foto keluarga di ruang tamu.Ia menghampiriku dan memeluk bahuku.
"Rindu sama kak Rumiya, Teria?"
Aku mengganguk, "Iya ma .."
"Mama juga sangat rindu .. mama ingin tau keadaan Rumiya sekarang" sahut mama lembut. Aku mengertak tangannya.
"Tidak mungkin! kak Rumiya pasti sudah mati! Seperti penemuan jazad tadi ..." bentakku lirih. Mataku terasa berat, "Kak Rumiya, pasti sudah meninggalkan dunia ini .."
Namun, aku tidak tahu ... Bahwa kata kataku sangat salah, sangat salah dan fatal .
"Teria .." seru mamaku lembut, "Jangan katakan hal hal itu sebelum kamu mengetahui yang sebenarnya .."
Aku menaikan alis, "Ja..jadi mama tahu? ka..kalau kak Rumiya, masih hidup?!"
Mama menghela nafas, lalu kembali pada ucapan nya. "Sebenarnya Teria, ....................."



To Be Continued 

Misteri Teror Sungai Kapuas ~ Part 1

- Haii .. inilah cerita bersambung pertama yang ku tulis di blog ini ! Baca yuk ~ ~

========================
Kata orang, di sungai kapuas, setiap satu tahun sekali, selalu ada yang meninggal di sana. Dan orang yang meninggal adalah orang yang melakukan suatu kesalahan yang fatal.
Begitu cerita alm. kakak ku.
Kakak ku bernama Ramiya, ia sangat baik dan suka bercerita horor horor saat malam hari. Dan pada suatu hari, dia menceritakan padaku tentang teror Sungai Kapuas Hulu ini.
"Hati hari Teta, jika kau berjalan di ujung sungai kapuas, lebih baik bersama teman. Karena selalu ada satu orang yang meninggal di situ, entahlah .. orang yang tenggelam di sana selalu orang yang melakukan kesalahan fatal. Jadi berhati hatilah. Jika kamu melakukan kesalahan fatal, jangan berani berani berjalan di ujung sungai kapuas, atau kamu akan di tarik nya ke dalam laut dan mati" cerita kak Ramiya, kakak kandung ku dulu saat aku masih kelas 3 SD.
"Apa yang dimaksud ' di tarik nya' ? Siapa yang menarik?" tanyaku dulu penuh penasaran dan ingin tahu.
Kak Ramiya mendekatkan mulutnya ke telingaku, "Dia.. seperti makhluk penunggu .." bisiknya penuh dramatis. Aku merinding, kakak ku tersenyum penuh arti.
Dan seminggu kemudian, saat kak Ramiya ulangan, dia tak sengaja menumpahkan air teh nya ke meja dan membuat kertas ulangan teman sebangku nya, Arif, menjadi basah. Terpaksa Arif mengganti kertas ulangan baru, namun waktu terus berjalan, akhir nya Arif tidak selesai dan ia tidak naik kelas karena tidak tuntas.
Dan keesokan harinya pada saat itu, kak Ramiya kabur dari rumah karena Orang tua Arif menuntut orang tua nya soal ulangan basah itu. Sampailah kak Ramiya di ujung Sungai Kapuas Hulu, ia duduk duduk di pinggir nya dengan hati risih dan resah.
Tiba tiba, entah dari mana muncul gelombang besar, kak Ramiya begitu panik dan gelombang tersebut pecah hingga ke ujung sungai, Lalu orang orang di dekat sana tidak melihat lagi di mana Kak Ramiya, ia sudah di bawa gelombang itu secara mendadak, hilang tak berbekas.
-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-''-'-'-'-'-'-'-
"Teria! Teria!" teriak Odward, sahabatku. Ia melambai lambaikan tangannya didepan mataku.
Aku terbangun dan menatap sekeliling, berada di kantin sekolah ..
"Um .. ahh!! Aku melamun lagi tadi .." gumamku kesal. Padahal kejadian hilangnya kak Ramiya sudah tiga tahun yang lalu, namun bayangan itu selalu berputar dibenakku.
"Apa yang membuat kamu selalu bengong?" tanya Odward untuk kesekian kali nya sesaat aku pulih dari lamunan.
"Tidak apa apa Odward, aku .. hanya sedang berpikir" aku mencari alasan. "Tidak ada yang spesial kok.. live is simple.."
=w=w=w=w=w=w=
Sepulang sekolah, aku berjalan mengamati jalan setapak di ujung sungai kapuas hulu, tiba tiba timbul rasa takut akan terror itu. Namun aku tidak melakukan kesalahan fatal, untuk apa takut? begitu pikirku menenangkan diri.
Tiba tiba di depanku orang beramai ramai melihat sesuatu ke sungai. Dan rupanya ditemukan sesosok jenazah mengapung di permukaan air sungai yang coklat itu. Wajahnya terlihat sempurna dan kulitnya masih mulus. Rambutnya tergerai dan terlihat mulutnya seperti mayun.
Tunggu ... apakah dia jazad kak Rumiya ?!!




To Be Continued ... 

Pesan Rahasia di Uang 50.000 Lama

Ternyata di uang Rp.50ribu yang lama,ada pesan tersembunyi lho. Pesan itu adalah pesan yang dipopulerkan oleh tokoh WR Supratman.Mau tau apa pesan rahasia tersebut ? 

Lihat gambar yuk ! Klik gambar untuk memperbesar ^_^



              Dan Jika diperbesar lagiii...................


Bisa kebaca gak ya tulisan nya ?? Whehehehe ...


Rembulan ~ Cerpen

Dalam sunyi jiwa yang sepi
Terlihat jelas rembulan bersinar
Tampakkan bias jendela kacaku
temani diri dalam sunyi
malam ini smakin larut
hadirkan rasa lelelahnya jiwa
arungi waktu dalam hari
menelan indah pahitnya arti
keluh kesah tak berarti
menanti kaasih tiada pasti
inilah hidup seorang diri
^=^=^=^
Aku, Kania Marrciesa. Sedang duduk menonton indah nya rembulan di malam hari bersama Danielle, sahabatku.
Kami duduk berduaan di pagar batu rumahku. Aku dan dia memiliki banyak kesamaan -- salah satunya, senang menonton rembulan diiringi semilir angin malam yang lembut.
"Kania, apa yang kamu lihat di bulan ini?" tanya Danielle, ia berkata tanpa menatapku, terus menatapi rembulan. Semilir angin membuat rambut pirang nya bergoyang.
"Hm .. " aku berpikir lama, cukup lama. " Di rembulan aku melihat ..." aku tidak melanjutkan kalimatku karena Danielle menjatuhkan kepalanya ke bahuku, aku tersenyum melihat Danielle tertidur.
Cahaya remang remang rembulan dan semilir angin lembut yang menerpa wajahku cukup membuatku ikut tertidur pulas.
^=^=^=^
Singkat cerita, keesokan harinya saat pulang sekolah.
"Kania !" panggil Danielle dari kelas menghampiriku. "Maukah kamu ikut kerumah ku? kita nonton rembulan lagi" ajaknya bersemangat.
"Waduh .." seruku. "Bahu ku pegal Danielle, kamu itu berat. Semalaman kamu tidur di bahu ku."
"Maaf, hehehe" Danielle menggaruk garuk kepala yang tidak gatal. "Kali ini aku janji tidak deh"
" Tapi siang ini aku memanggil bibi pijit, Danielle .." sahutku. "Hm.. kurasa tidak bisa."
"Tapi.. Pliase Kania. Aku merasa ini hari spesial dalam hidupku!" seru Danielle memohon. "Pliase ..akan ku pijat kan kamu.. "
^=^=^=^
Dan akhir nya, karena di rengek Danielle, aku akhirnya ikut menonton rembulan di teras rumahnya.
Kami sambil menonton rembulan, dan Danielle tidak lupa dengan janji nya ... adalah ... pijitin aku tongue emoticon


 Jadi aku menonton bulan sambil di pijitin, hua asik! grin emoticon

Dan... aku lupa selanjutnya ...
TES ! TES ! TES !
Terasa air menetes satu persatu di wajahku. Aku membuka mata dan mendapati di teras rumah Danielle sendirian dalam keadaan basah dan langit mendung. Segera secepat kilat menghindar dari teras.
Lalu kulihat , Danielle keluar dari rumahnya sambil memakan coklat bergambar bulan sabit dengan santai. Ia terkejut melihatku sudah bangun dan dalam keadaan basah.
"Kamu kenapa Kania?" tanya Danielle binggung, segera ia menyembunyikan permen bulan sabitnya. Lalu ia melihat luar, tidak ada hujan sekalipun. Namun rumput rumpuh basah.
"Aku kehujanan! Tega banget kamu ninggalin aku sendirian di teras! Dan kamu makan permen bulan sabit sendirian? Ga bagi bagii?!" ujarku emosi.
"Ehh... enggak ! Aku ga bermaksud gitu!" Danielle membela diri." Aku bangun, bulan masih cerah, aku tidak bohong!"
"Ya tapi tadi hujan!! Apakah ada BULAN BERBOHONG?!" seruku penuh emosi dan kesal. Badanku sangat basah kuyup dan menggigil. "Brr..."
Bibirku berubah biru, wajahku pucat, badanku menggigil kedinginan.
"Um.. Kania, yuk masuk kamarku" ajak Danielle merasa bersalah.
"NO THANK's !" tolakku kasar.
Aku segera berlari keluar pagar rumah Danielle, oh ya! Rumah ku dengan Danielle hanya beda komp. komp ku dan komp nya hanya di batasi jalan raya.
Aku berlari sekuat tenaga walau badanku menggigil dan lemah, aku sudah di ujung komp Danielle. Danielle di belakangku, mengejar dengan wajah penuh kecemasan.
Sampailah aku di ujung jalan raya. Dengan segenap keberanian aku berlari menyebrangi jalan raya yang mulai agak sepi. Danielle jauh di belakangku, dia belum menyebrangi jalan raya.
Sampai di ujung jalan raya dan didepan komp ku, tiba tiba kepalaku terasa pusing, badanku terasa berat. Spontan aku terjatuh dan tak sadarkan diri. Namun remang remang ku lihat Danielle menyebrangi jalan dan berlari menujuku. Dia tidak hati hati, karena terlalu panik denganku yang melemah dan hampir setengah pingsan.
Tiba tiba .. BRUUKKK !!
di tengah jalan raya, sebuah motor melaju kencang menabrak Danielle yang menyebrang tidak hati hati. Danielle terpental .. dan .. aku tidak tahu apa apa lagi. Mataku tertutup rapat.
^=^=^=^
Aku terbangun dan melihat orang tua ku berada disamping kasur ynng kutiduri, aku di Rumah Sakit?!
"Syukurlah kamu telah sadar..." ujar mamaku senang. Wajah cemas nya berubah menjadi bahagia.
"Ma aku kenapa? dan... " aku tidak melanjutkan kata kata karena melihat mama Danielle berdiri di samping mamaku sambil menggendong sebuah kado. Kado?!
"Um.. Danielle. Telah meninggal, Kania" jelas mama Danielle, matanya terlihat sembab.
"Apaaa???!!!"
"Dia meninggal di jalan raya yang menghubungkan komp kita. Sedangkan kamu, Kania. Kamu tergeletak di depan komp rumah kita, kamu pingsan" jelas mamaku.
"Da... Danielle meninggal??!!" aku masih tidak percaya.
Mama Danielle mangganguk sedih sambil memberi ku kado yang sedari tadi dia gendong.
"Ini.... ini kado darinya!"ujar mama Danielle.
Ada kartu Ucapannya :
'Wahh.. Happy Birthday Kania ! Semoga panjang umur dan cantik selalu kiss emoticon . Ini hadiahku. Aku ajak kamu ke rumahku nonton bulan, karena aku ingin memberii mu ini sebagai kejutan pada subuh hari nya! Pasti kamu suka kan? HBD yaa grin emoticon Muachh salam dari Danielle sahabatmu'
Aku menangis membaca kartu ucapan dari Danielle. Rupanya ini niat Danielle mengajaknya menonton bulan.. untuk mengucapi ulang tahun ya??!! T--T
^=^=^=^
Lima hari sepeninggalan Danielle.
Aku sudah keluar dari rumah sakit.. Dan kini aku tidak bisa menonton bulan bersamanya lagi .. Dia sudah pergi meninggalkanku.
Kini, aku menonton rembulan hanya ditemani Boneka bulan hadiah terakhir dari Danielle yang aku terima saat dia sudah tiada.
Menikmati indahnya rembulan bersama boneka bulan. Terasa berbeda dengan di temani Danielle .. Sangat berbeda.
Tiba tiba melihat sebuah kertas yang ditempel di punggung boneka bulan itu. Kurasa itu kartu ucapan ke-2 dari Danielle yang ia letakan di dalam kado.
'Selamat Ultah ya Kania. Smoga suka hadiah nya! Oh ya, apa sih jawabanmu jika kamu melihat rembulan? Kalo aku, setiap melihat rembulan seperti melihat wajahmu yang besinar'
Begitu tulisannya, aku menangis.
"Danielle. Terima kasih telah menjadi sahabat terbaikku.. menemani hari sepi ku ..ku anggap rembulan adalah wajah mu yang bersinar, dan selalu mengikuti di kala aku berjalan pada malam hari .." batinku sambil tersenyum haru. Lalu ku pandangi bulan, aku merasa bulan itu tersenyum padaku. Senyuman yang khas .. yang selalu berada di sampingku saat aku menonton rembulan.
TAMAT

Cerita by. Lescka .

No Copy paste tanpa izin tertulis penulis :v

Asal Masal Kata Pengemis

Akhir-akhir ini di banyak kota, baik kota kecil, besar bahkan kota metropolitan pun tak lepas dari semakin suburnya peminta-minta alias pengemis. Mungkin karena kemiskinan dan minimnya lapangan pekerjaan yang membuat mereka terpaksa berprofesi demikian atau memang sebagian dari mereka sudah diwariskan secara turun temurun. Ironis memang kalau Koes Plus bilang dalam lagunya Indonesia tanah air kita diibaratkan kolam susu (sangkin suburnya).


 


Tapi sayang oleh penguasa sendiri pun juga masih mewarisi sifat-sifat yang diturunkan dari sebagian nenek moyang dahulu yang punya hobby sebagai pengemis sehingga hutang negara kitapun semakin menggunung alhasil anak-cucu yang menanggungnya.

Betulkah sebagian orang-orang Indonesia ada yang mempunyai hobby sebagai pengemis..?? , ternyata teka-teki ini ada benarnya kalau dirunut dari sejarahnya dulu, ceritanya begini :

Pada saat itu penguasa Kerajaan Surakarta Hadiningrat di pimpin oleh seorang Raja bernama Paku Buwono X, dimana para penguasa pada masa itu memang sangat dermawan serta gemar membagi-bagikan sedekah untuk kaum papa yang tak berpunya terutama menjelang hari Jum'at khususnya pada hari Kamis sore.

Pada hari Kamis tersebut Raja Paku Buwono keluar dari Istananya untuk melihat-lihat keadaan rakyatnya, dari istana menuju Masjid Agung, perjalanan dari gerbang Istana menuju Masjid Agung tersebut ditempuh dengan berjalan kaki yang tentunya melewati alun-alun lor (alun-alun utara), sambil berjalan kaki tentunya diiringi para pengawal sang raja, rupanya di sepanjang jalan sudah dielu-elukan oleh rakyatnya sambil berjejer rapi di kanan-kiri jalan dan sembari menundukkan kepala sebagai tanda penghormatan kepada sang pemimpinnya.

Pada saat itulah sang raja tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bersedekah dan langsung diberikan kepada rakyatnya berupa uang tanpa ada satupun yang terlewatkan dengan kebiasaan berbagi-bagi berkah tersebut mungkin juga warisan para penguasa sebelumnya (sebelum Paku Buwono X), ternyata kebiasaan tersebut berlangsung setiap hari Kamis (dalam bahasa jawanya Kemis), maka lahirlah sebutan orang yang mengharapkan berkah dihari Kemis dan diistilahkan dengan sebutan NGEMIS (kata ganti untuk sebutan pengguna/pengharap berkah dihari Kemis) dan pelaku-pelakunyapun biasa disebut Pengemis (Pengharap berkah pada hari Kemis).

Namun kata pengemis rupanya telah masuk salah satu kosa kata bahasa Indonesia yang tentunya kata dasarnya bukan emis tapi Kemis (Kamis), ternyata sebutan peminta-minta kalah populer dengan istilah pengemis padahal kata pengemis kalau diurai dan diambil dari kata dasarnya yakni kemis atau emis mungkin tidak dikenal dalam kosa kata bahasa indonesia kecuali kalau ada tambahan awalan pe sehingga muncul istilah "Pengemis". Lain halnya dengan kata peminta-minta kata dasarnya adalah minta yang artinya jelas bahkan bisa berdiri sendiri tanpa ada awalan pe.

Jadi kalau boleh disimpulkan asal muasal kata atau perkataan pengemis berasal dari Surakarta atau Solo.

(Di ringkas dari Buku Khasanah Bahasa dalam Kata Per-Kata - Prof. Gorris Keeraf) 

- Lescka ^0^ 

- Copyright © Lescka Zone 2 - Hatsune Miku - Powered by Blogger Lescka - Designed by Lescka -