Archive for 01/24/15
Misteri Teror Sungai Kapuas ~ 4
Aku menangis, lalu memandang keluar,aku ingin menenangkan diriku dengan duduk di pinggir sungai Kapuas. Mungkin ini akan membuat otakku tenang ..
Angin menerpa wajahku dengan lembut, sehingga mata ku tertutup.
Lalu mataku terbuka lagi, aku terkejut ..
Aku tergeletak di tanah, tepat di pinggir sungai. Seluruh badanku basah kuyup. Banyak orang orang mengelilingiku. Tunggu??
Aku mengangkat badanku, air dari pakaian menetes tetes demi tetes. Ku lihat semua orang, mereka berseru kaget melihat aku mulai membangkitkan badan.
"Wah dia sadar !"
"Iya dia sadar !"
Orang orang berseru, aku masih binggung. Apa yang terjadi ? mengapa banyak yang menggelilingiku ? Badanku mengapa basah ? Apa yang terjadi ?
"Um.. maaf, ini ada apa??!!" seruku tegas. Orang orang menatapku heran.
"Tolonglah jawab!! Aku kenapa??" seruku tegas. "Beri aku penjelasan!"
Tiba tiba kulihat pak Rusdi datang menghampiriku, "kamu harus mengganti baju dulu nak. Nanti masuk angin." ujarnya sambil membimbingku hingga sampai di rumah pak Rusdi,
"Ganti saja dulu dengan baju anakku, baru setelah itu bercerita padaku" kata pak Rusdi. Aku hanya mengganguk binggung, mengganti baju di kamar, lalu kembali menghampiri pak Rusdi..
"Baiklah, ceritakan cerita mu" perintah pak Rusdi.
"Eng..." aku binggung harus memulai dari mana, "Aku tidak tau pak, tadi aku hanya duduk duduk di pinggir lalu tertidur dan saat aku membuka mata lagi.. aku sudah dalam keadaan basah dan dilihatin para warga" jelasku.
"apa?? kau tidak merasa tenggelam di sungai?" tanya pak Rusdi.
"Tidak" jawabku sambil menggeleng geleng.
"Aneh,, padahal tadi seorang nelayan menemukanmu terdampar di pinggir sungai .. " ujar pak Rusdi.
"Apa??? terdampar??" aku binggung. "Tenggelam??" ulangku heran.
"Tidak tidak, kamu menggapung saja dalam keadaan tidak sadarkan diri" bantah pak Rusdi.. "ini aneh .."
Suasana hening seketika. Namun tiba tiba dari luar terdengar seru an seorang nelayan..
"Heiii !! Saya menemukan jezad perempuan !!" seru seseorang dari luar rumah, segera pak Rusdi dan aku menengok keluar.
Rupanya ditemukan lagi seorang jazad anak perempuan, dan lagi lagi ... kulit nya masih putih mulus..
Apa sih yang sebenarnya terjadi ??!!!
Bersambung....
Sesosok Bayangan ~ Cerpen
Hai, Namaku Arata.Dan pada suatu hari, Ken, sahabatku, mengajakku berkunjung ke rumah baru nya. Namun aku bimbang, kata teman temanku, perumahan Ken itu bekas kuburan orang kaya.
Kuburan itu, dulunya berisi mayat mayat orang kaya. Sebenarnya perkomplekan kuburan itu sudah di pindahkan ke lain tempat yang jauh, namun masih ada beberapa mayat yang di timbun di bawah tanah. Itulah yang menyebabkan komp itu terlihat angker, begitulah cerita teman sekelasku.
Namun aku tidak sampai hati menolak ajakan Ken. Dan pada akhirnya, saat pulang sekolah, aku pulang bersama Ken dengan mobil jemputannya.
Tak lama perjalanan, kulihat mobil membelok ke sebuah perumahan yang penuh rumah rumah mewah yang berjejer jejer. Lalu mobil berhenti didepan pagar rumah bercat abu abu putih.
"Sampai sudah," Ken menggumumkan kepadaku. Aku mengikutinya keluar dari mobil.
"Selamat datang dirumahku, Arata" Ken berseru. "Silahkan masuk yaa.."
Aku memasuki rumahnya, sungguh indah. Tidak ada kesan seram sama sekali dengan rumahnya itu.
Lalu setelah berkemas, aku mulai melihat lihat rumahnya. Ken membimbingku dan memperlihatkan ruang ruang indah. Dan sampai lah diruangan terakhir.
"Baiklah, untuk ruangan terakhir.. adalah perpustakaan ku, yang ada di lantai bawah."jelas Ken. "Maaf ya Arata, ada yang harus ku kerjakan sebentar. Mungkin kamu bisa ke Perpustakaan mini ku sendirian"
Aku mengganguk, aku sangat cinta buku. Ku lihat Ken berjalan berbalik arah dari ruangan bawah. Aku pun bergegas memasuki ruangan perpus mini itu.
Sungguh, ruangan itu sangat indah. Aku terkesima, berjalan sambil mengamati rak demi rak yang berjejer jejer buku. Oh indah sekali.
BRUUK !!
Tiba tiba, sebuah buku terjatuh dari rak nya. Aneh, padahal rak itu begitu penuh.
Kuhampiri buku tersebut, dan meletakkannya kembali ke sebuah ruang kosong di rak. Namun saat aku membaca judul buku itu ..
'' MISTERI KUBURAN CHINA "
Deg ! Jantung ku berdebar membaca judul buku itu.
Tiba tiba teringat kembali, bahwa perumahan Ken dulunya adalah sebuah kuburan. Sedangkan perputakaan ini adalah ruangan bawah tanah, itu artinya ?!!
BUKK !!
Tiba tiba pintu perpustakaan ini tertutup sendiri. Wajahku memucat perlahan, keringat dingin mengucur dari leher, jantungku berdetak kencang. S... siapa yang menutup pintu itu??!!
Tiba tiba, kulihat bayangan sesosok perempuan di lantai.
"Kyaaaa !!!" aku menjerit kaget dan sekaligus takut. Kaki ku spontan mundur selangkah demi selangkah hingga mentok.
Tiba tiba dari belakangku, aku merasa ada yang memegang bahuku. Tangan itu terasa amat dingin.
"Hei.. tenang lah.." seru suara itu.
Dengan wajah ketakutan, aku menatap kebelakang. Kulihat anak perempuan sebaya ku berdiri sambil memegangi kedua bahu ku. Dia tersenyum manis.
Sesaat diriku lega.
"Fiuuh..rupanya kamu.. eh kamu siapa?" tanyaku.
"Aku penjaga perputakaan ini kok,"jelas anak perempuan itu. Aku menarik nafas lega.
"Nama mu siapa?" tanyaku lagi.
"Aku Hinata Mimi" jawab anak itu. Aku tertawa cekikikan.
"Namamu lucu.." tawaku. Anak itu ikut tertawa. "Siapa namamu?" dia balik bertanya.
"Aku Arata. Temannya Ken.."jawabku. Anak itu ber-oh. Lalu kami berjabatan tangan, uh, tangannya dingin.
"Um, kenapa tanganmu dingin?" tanyaku heran.
"Iya, aku memang tidak tahan dingin.. oh ya.. kamu terkunci ya?" tanyanya.
"I..iya, siapa sih yang menutup pintu?" tanyaku binggung.
"Itu mah, tadi pelayan. Dia lupa kali ada kamu .. hahaha.." tawa Mimi. "Sini, biarku ajarkan trik membuka pintu"
Aku mengikutinya menuju pintu dengan heran.
Pertama, dia memasukan sebuah kertas tipis ke bawah pintu. Lalu menggunakan kawat dia menusuk tusuk lobang kunci pintu itu. Dan terdengar suara kunci jatuh, lalu dia menarik kertas itu dan terlihat diatas kertas itu ada kuncinya.
"Nih kunci nya" Mimi menyerahkan kunci itu kepadaku.
"Um.. terima kasih mi, kamu gak mau keluar?" ajakku.
"Ga ah, terima kasih" tolaknya lembut, "Aku kan jaga perpustakaan"
Aku membuka pintu itu dengan kunci, lalu pintu terbuka.
"Mimi, terima kasih ya! Selamat tinggal!" pamitku kepada Mimi.
Mimi mengganguk dan aku segera menutup pintu perpustakaan.
Lalu diluar kulihat Ken. Ken terlihat geli kepadaku.
"Kenapa Ken??" tanyaku heran.
"Eh... kamu tadi terkunci kan di perpus?" tanya Ken.
"Iya, kenapa?" aku balik bertanya. "Huh seneng ya!"
"Ehh kamu gak takut?" tanya Ken lagi.
"Ga lah ! Kan ada Mimi!" jawabku datar.
"Eh Mimi?" wajah Ken berubah pucat, "Hinata Mimi, maksud mu?" tanya nya bergetar.
"Kenapa Ken??" tanyaku binggung, "dia kan penjaga perpus mu!!!"
"Eh.. Hinata Mimi itu .. kakak ku yang sudah meninggal 5 tahun yang lalu ..."
"Apaa??"
"I .. iya, dia kakak ku. Meninggal karena kanker kelopak mata yang membuat dia buta selama 2 tahun terakhir sebelum dia meninggal. Padahal dia sangat suka membaca .. " jelas Ken
Tiba tiba dari arah belakang, aku merasa ada seorang gadis menertawakanku dengan mata merahnya.
-Tamat-
Berikan saran dan kritik mu!!^_^