- Back to Home »
- My Story »
- Misteri Teror Sungai Kapuas ~ Part 1
Posted by :
Unknown
Jumat, 16 Januari 2015
- Haii .. inilah cerita bersambung pertama yang ku tulis di blog ini ! Baca yuk ~ ~
========================
Kata orang, di sungai kapuas, setiap satu tahun sekali, selalu ada yang meninggal di sana. Dan orang yang meninggal adalah orang yang melakukan suatu kesalahan yang fatal.
Begitu cerita alm. kakak ku.
Kakak ku bernama Ramiya, ia sangat baik dan suka bercerita horor horor saat malam hari. Dan pada suatu hari, dia menceritakan padaku tentang teror Sungai Kapuas Hulu ini.
"Hati hari Teta, jika kau berjalan di ujung sungai kapuas, lebih baik bersama teman. Karena selalu ada satu orang yang meninggal di situ, entahlah .. orang yang tenggelam di sana selalu orang yang melakukan kesalahan fatal. Jadi berhati hatilah. Jika kamu melakukan kesalahan fatal, jangan berani berani berjalan di ujung sungai kapuas, atau kamu akan di tarik nya ke dalam laut dan mati" cerita kak Ramiya, kakak kandung ku dulu saat aku masih kelas 3 SD.
"Apa yang dimaksud ' di tarik nya' ? Siapa yang menarik?" tanyaku dulu penuh penasaran dan ingin tahu.
Kak Ramiya mendekatkan mulutnya ke telingaku, "Dia.. seperti makhluk penunggu .." bisiknya penuh dramatis. Aku merinding, kakak ku tersenyum penuh arti.
Dan seminggu kemudian, saat kak Ramiya ulangan, dia tak sengaja menumpahkan air teh nya ke meja dan membuat kertas ulangan teman sebangku nya, Arif, menjadi basah. Terpaksa Arif mengganti kertas ulangan baru, namun waktu terus berjalan, akhir nya Arif tidak selesai dan ia tidak naik kelas karena tidak tuntas.
Dan keesokan harinya pada saat itu, kak Ramiya kabur dari rumah karena Orang tua Arif menuntut orang tua nya soal ulangan basah itu. Sampailah kak Ramiya di ujung Sungai Kapuas Hulu, ia duduk duduk di pinggir nya dengan hati risih dan resah.
Tiba tiba, entah dari mana muncul gelombang besar, kak Ramiya begitu panik dan gelombang tersebut pecah hingga ke ujung sungai, Lalu orang orang di dekat sana tidak melihat lagi di mana Kak Ramiya, ia sudah di bawa gelombang itu secara mendadak, hilang tak berbekas.
-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-''-'-'-'-'-'-'-
"Teria! Teria!" teriak Odward, sahabatku. Ia melambai lambaikan tangannya didepan mataku.
Aku terbangun dan menatap sekeliling, berada di kantin sekolah ..
"Um .. ahh!! Aku melamun lagi tadi .." gumamku kesal. Padahal kejadian hilangnya kak Ramiya sudah tiga tahun yang lalu, namun bayangan itu selalu berputar dibenakku.
"Apa yang membuat kamu selalu bengong?" tanya Odward untuk kesekian kali nya sesaat aku pulih dari lamunan.
"Tidak apa apa Odward, aku .. hanya sedang berpikir" aku mencari alasan. "Tidak ada yang spesial kok.. live is simple.."
=w=w=w=w=w=w=
Sepulang sekolah, aku berjalan mengamati jalan setapak di ujung sungai kapuas hulu, tiba tiba timbul rasa takut akan terror itu. Namun aku tidak melakukan kesalahan fatal, untuk apa takut? begitu pikirku menenangkan diri.
Tiba tiba di depanku orang beramai ramai melihat sesuatu ke sungai. Dan rupanya ditemukan sesosok jenazah mengapung di permukaan air sungai yang coklat itu. Wajahnya terlihat sempurna dan kulitnya masih mulus. Rambutnya tergerai dan terlihat mulutnya seperti mayun.
To Be Continued ...
Posting Komentar